Ramuan tradisional pembasmi Covid sedang marak prakteknya oleh negara yang pertama kali terjangkit wabah dari virus Corona, yaitu China. Hasil penelitian resmi dari lembaga pemerintahan RRC baru saja mengumumkan laporan yang mengaku telah mengatasi 90% kasus Corona berkat bantuan pengobatan konservatif.

Metode penanganan kesehatan warisan nenek moyang rakyat Tiongkok termasuk kelas senior yang memiliki variasi cara. Tabib zaman kekaisaran telah membuktikan Slot Gacor sejak ribuan tahun lalu akan keampuhan ramuan herbal, teknik akupunktur, sampai melibatkan cabang olahraga Tai Chi.

Ramuan Tradisional Pembasmi Covid Asal China Masuk Tahap Pengembangan

Pengobatan alternatif ini masih tinggi popularitasnya di kalangan masyarakat negeri Tirai Bambu, bahkan masih lazim ditemukan belakangan ini. Meskipun ia terus tertekan oleh klaim dari pengobatan barat yang mengklaim lebih modern dan scientific, namun budaya China masih kental khususnya di wilayah timur bumi.

Sejumlah peneliti dari manca negara berujar bahwasanya negara China cukup intens menggenjot sektor pemeliharaan kesehatan tradisional pasca tertimpa pandemi. Bagaimanapun, sebagian besar bangsa barat masih meragukan bahkan cenderung skeptis dan pesimis mengaplikasikan metode pengobatan tradisional tersebut.

Divisi Penanggulangan Kesehatan Nasional China memiliki strategi tersendiri dalam rangka mengobati rakyatnya yang terbukti positif mengidap Covid-19. Pasalnya, mereka cukup percaya diri bakal mampu mengulang kesuksesan serupa manakala menghadapi wabah SARS belasan tahun silam, tepatnya pad 2003 awal.

Ramuan Tradisional Pembasmi Covid Belum Mendapat Pengakuan Dari Amerika Serikat

Sedikitnya saat ini terdapat enam macam merk dagang obat mengakar pada resep China yang menyatakan dirinya sebagai ramuan tradisional pembasmi Covid. Publik pun terpecah menjadi dua kubu, sebagian menentang obat tersebut masuk tahap produksi massal, sisanya justru mendukung pemerintah China untuk segera mendistribusikannya.

Kubu pro pengobatan tradisional China dengan lantang membela proyek ini dan menyatakan keyakinannya 100% obat ini pasti ampuh. Mereka juga mengeluarkan statement ambisius yang berbunyi bahwa obat tersebut terjamin akan bebas dari efek samping merugikan pasca penggunaannya.

Ramuan Tradisional Pembasmi Covid Belum Mendapat Pengakuan Dari Amerika Serikat

Sekelompok ilmuwan dari AS sangat tegas menentang pernyataan kubu pro ini dengan beranggapan bahwa tes laboratorium harus segera dijalankan. Meskipun pakar pengobatan China sudah melakukan uji tes lab, namun AS menepis bahwasanya itu harus terlaksana dari kedua belah pihak sebelum dinyatakan sah.

Salah satu tokoh yang menyatakan penolakannya adalah Edzard Ernst, yaitu seorang ilmuwan khusus bertugas meneliti variasi suplemen di pasaran. Ia memperingatkan seluruh penduduk bumi dari negara manapun untuk tetap waspada sebelum memutuskan untuk mengonsumsi ramuan asal China sebagai penangkal Covid.

Dalam dunia barat, mereka lebih familiar metode pengobatan China dengan istilah Traditional Chinese Medicine atau biasa disingkat TCM. Permintaan akan kebutuhan TCM terus melonjak di forum jual beli online karena netizen tertarik dengan iklan obat-obatan rempah yang ampuh khasiatnya.

Konspirasi Pemerintah China Yang Ingin Menguasai Pasar Kesehatan Dunia

Kita semua telah mengetahui bahwa saat ini telah muncul dua kekuatan besar yang saling beradu pengaruh di dunia, yaitu China dan AS. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan bila muncul pendapat yang mengatakan bahwa kedua negara sedang berkompetisi menjadi ‘pahlawan’ dengan memanfaatkan isu Covid.

Ramuan tradisional pembasmi Covid dianggap sebagai salah satu senjata andalan China demi terbukanya jalan menuju monopoli industri obat-obatan. Sontak pemerintah media membantah dengan keras isu tersebut melalui bantuan propaganda dari berbagai surat kabar maupun kanal media massa di internet.

Konspirasi Ramuan Tradisional Pembasmi Covid

Publik pun mengetahui bahwasanya kini China sedang gencar mensuplai pasokan ramuan tradisional pembasmi Covid ke pasar medis di manca negara. Ia terang – terangan menyasar sejumlah negara dengan estimasi populasi manusia dalam skala besar seperti misalnya wilayah Eropa, Timur Tengah, hingga benua hitam yaitu Afrika.

Menurut juru bicara presiden China, tindakan ini harusnya dipandang sebagai pertukaran ilmu pengetahuan dan wawasan khususnya dalam bidang kesehatan. Mereka dengan senang hati ingin membagikan kabar baik yang bermanfaat untuk kemaslahatan seluruh umat manusia ke segenap penjuru bumi.

Narasi manis tersebut nampaknya telah terbentuk perlahan dan terencana secara masif dan teratur semenjak puluhan tahun lalu, namun baru membuahkan hasil sekarang. Ketika tim medis barat gagal menaklukan penyebaran Covid, inilah saat yang tepat bagi China untuk merebut perhatian dunia dan membranding diri layaknya ‘juruselamat’ yang turun dari surga.